Kunci Sukses Bisnis Para Sahabat: Bukan Sekadar Materi

Rangkuman Poin Kajian Ustadz Ammi Nur Baits

Kajian dirangkum dari video kajian Kunci Sukses Bisnis Para Sahabat.

Mengapa kita harus meniru bisnis para sahabat? Karena iman mereka adalah standar yang diakui Allah (QS. Al-Baqarah: 137). Jika kita mendefinisikan "sukses" hanya sebatas fasilitas hidup (AC, kendaraan cepat, teknologi), maka manusia modern jauh lebih sukses daripada Abdurrahman bin Auf.

Namun, sukses sejati versi sahabat adalah ketika bisnis tersebut tidak menjadi sumber masalah—baik di dunia (konflik, sengketa) maupun di akhirat (hisab yang berat). Berikut adalah 3 kunci utama bagaimana para sahabat membangun bisnis yang berkah:


1. Kemandirian (Anti-Benalu)

Para sahabat Muhajirin datang ke Madinah dengan kehilangan segalanya: rumah, tanah, dan harta. Namun, mental mereka bukan mental peminta-minta.


2. Memberikan yang Terbaik (Service Excellent)

Prinsip bisnis sahabat adalah: "Cintailah untuk saudaramu apa yang kau cintai untuk dirimu sendiri." Jika kita tidak suka ditipu atau dibohongi, maka jangan lakukan itu pada pelanggan.

Sebuah kisah luar biasa datang dari sahabat Jarir bin Abdillah:


3. Membangun Kepercayaan dan Kepastian

Prinsip penting: "Yakin itu menenangkan, ragu itu beban batin."

Dalam bisnis, jangan biarkan ada celah keraguan (gharar) atau prasangka buruk (suuzon). Para sahabat sangat teliti dalam hal ini:


Catatan Fikih Muamalah

Beberapa poin tanya jawab ringkas yang relevan dengan kehidupan modern:

  1. Makan di Warung Tanpa Harga: Tidak termasuk gharar (penipuan) jika harga tersebut sudah maklum secara urf (adat kebiasaan) di kelas warung tersebut. Namun, bertanya harga di awal lebih utama untuk ketenangan.
  2. Hutang dan Riba: Jika terlanjur terjebak hutang ribawi (bank/pinjol), kewajiban utama adalah bertaubat dan melunasi pokok hutang. Bunga riba tidak boleh dibayar jika mampu dihindari (nego penghapusan bunga), dan asuransi pelunasan hutang dianggap harta majhul (tidak jelas) yang sebaiknya disalurkan untuk fasilitas umum.
  3. Persaingan Usaha: Rezeki tidak akan tertukar. Usaha bisa ditiru (copy), tapi rezeki tidak bisa di-paste. Tetaplah berikan pelayanan terbaik dan tawakal kepada Allah.